Program Kegiatan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) Satuan Pendidikan : Upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk  meningkatkan layanan dan pendidikan bagi semua pihak akan dilakukan dengan kerangka pikir membentuk insan dan ekosistem berkarakter. Dengan insan dan ekosistem pendidikan berkarakter, diharapkan ada penyebarluasan praktik baik dan inovasi.

Ada tiga strategi yang dirancang untuk mewujudkan hal tersebut, mulai dari penguatan pelaku pendidikan dan kebudayaan, peningkatan mutu dan akses, dan pengembangan efektivitas birokrasi melalui perbaikan tata kelola dan pelibatan publik.Pada strategi pertama, yaitu penguatan pelaku pendidikan dan kebudayaan, yang akan dilakukan adalah empowerment (memberdayakan) guru, orang tua, dan kepala sekolah. Peningkatan mutu dan akses akan dilakukan dengan membuka layanan seluas-luasnya bagi masyarakat. Dalam hal pelibatan publik, kegiatan-kegiatan pendidikan tidak lagi 
dipandang sekadar program pemerintah. Semua pihak harus terlibat dalam menggerakkan program tersebut. 
Penenlitian Tindakan Kelas (PTK) Puslitjakdikbud
Penenlitian Tindakan Kelas (PTK) Puslitjakdikbud
Ketiga strategi itu muaranya adalah untuk mewujudkan Visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yakni “Terbentuknya Insan serta Ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yang Berkarakter dengan Dilandasi Semangat Gotong Royong”. Yang dicerdaskan tidak hanya insan atau manusianya, tetapi juga ekosistem atau kehidupannya Perwujudan insan dan ekosistem pendidikan berkarakter tersebut harus didukung semua pihak. Sekolah berada di baris terdepan dalam upaya membangun ekosistem pendidikan, dan guru merupakan kunci utama dalam membangun ekosistem pendidikan sekolah yang baik. Guru merupakan sumber informasi kebijakan dalam penelitian kebijakan. Bila guru-guru hebat, maka sekolah, siswa, dan lingkungan juga akan hebat. Pasalnya, guru berperan penting dalam membuat suasana belajar di sekolah menjadi menyenangkan. Seorang siswa akan menyukai mata pelajaran bukan karena buku teks mata pelajaran, melainkan sosok seorang guru yang dapat membawakan suasana menyenangkan dalam proses belajar mengajar.

Agar guru terus dapat menjaga kualitas dan mutu pembelajaran di sekolah, maka guru harus terus mengkaji, membuat inovasi dan melakukan perubahan-perubahan dalam peroses pembalajaran di kelas. Salah satu upaya dari sekian banyak alternatif pemecahan masalah yang dapat dilakukan guru adalah dengan melakukan penelitian yang berkenaan dengan pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas. Penelitian yang berkaitan dengan pembelajaran di kelas adalah Penelitian Tindakan Kelas 
(PTK). PTK sangat mendukung program peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah yang muaranya adalah peningkatan kualitas pendidikan.

Hal ini, karena dalam proses pembelajaran, guru adalah teoretisi dan praktisi yang sangat menentukan. Peningkatan kualitas pembelajaran, merupakan tuntutan logis dari perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS) yang semakin pesat. Perkembangan Ipteks mengisyaratkan penyesuaian dan peningkatan proses pembelajaran secara berkesinambungan, sehingga berdampak positif terhadap peningkatan kualitas lulusan dan keberadaan sekolah tempat guru itu mengajar.

Penyelenggaraan PTK memberikan pengalaman berharga bagi guru dalam upaya memperbaiki dalam skala yang lebih makro, pengalaman guru akan mempunyai dampak externality bagi perumusan kebijakan. Hal ini terutama jika PTK yang dilakukan oleh guru dapat dipusatkan pada suatu tema kebijakan tertentu. Hasil PTK yang dilakukan merupakan bukti empiris jika pelaksanaannya dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip penelitian sosial secara benar dan konsisten.

Oleh karena itu, berbekal pengalaman tahun sebelumnya, Puslitjakdikbud merasa perlu mengadakan kembali kerjasama penelitian tindakan kelas bagi guru-guru dengan mekanisme pemberian dana bantuan penelitian agar hasil penelitian guru tersebut bermanfaat bagi sekolah, orang tua, masyarakat, dunia industri dan dunia usaha, organisasi profesi, dinas pendidikan, dan kementerian pendidikan.



Posting Komentar

 
Top